Monday 9 April 2012

Jantung Yang Sempurna

Pada suatu masa di kota Verona yang indah, hidup seorang pangeran yang tampan, baik hati dan kaya raya. Semua gadis ingin dipersunting oleh pangeran gagah nan rupawan itu. Bukan hanya tampan, dia juga lulusan doctor dari universitas ternama di negri Felix.
Pangeran ini sangat memuja dirinya sendiri, karena dirinya terlihat sempurna, sehingga beranggapan bawha belum ada gadis yang layak untuk menjadi istrinya. Sang pangeran dengan gampang mendapatkan gadis manapun, namun jika dia bosan, maka gadis itu akan dicampakannya.

Di suatu sore yang Indah, sang pangeran berjalan-jalan di kota Verona dengan pengawal pribadinya. Rakyat menyambut dengan suka cita dan menunduk di depan pangeran. Pangeran ingin mengetahui apakahada pria lain yang lebih baik dari dirinya?
“hai rakyatku.. hari ini kalian dibebaskan untuk melihat diriku dari dekat: kata pangeran

Rakyat negri Felix langsung mendekat untuk melighat secara langsung ketampanan pangeran mereka.
Kemudian sang pangeran berkata
“lihatlah jantungku… sangat sempurna… perhatikan warnanya.. sangat Indah bukan? Lihatlah aorta dan pembuluh darah lainnya.. tidak ada yang tersumbat, darah segar membuatnya sempurna… debngarkan detaknya… sangat berirama mendendangkan lagu kidung cinta.”

Semua rakyat melihat jantung sang pangeran… rakyat mengakui kesempurnaan jatung sang pangeran…
“jika ada yang memiliki jantung lebih sempurna dariku, maka akan kuberikan hadiah satu peti koin emas” lanjutnya.

Hingga waktu berlalu tak seorangpun yang berani mengajukan diri untuk memperlihatkan jantungnya. Namun tiba-tiba seorang gelandangan kakek dengan usia 83 tahun maju menghadap pangeran.

“yang Mulia, lihatlah jantungku, jantungku lebih sempurna dari jantungmu” kata gelandangan tersebut
Sang pangeran tertawa keras



“hahaha pak tua… apakah pak tua sudah buta sehingga dapata membedakan mana yang sempurna mana yang tidak?
Semua rakyat yang melihat menertawakan pak tua tersebut.
“lihatlah pak tua.. jantung bapak iramanya tidak teratur, banyak goresan disana-sini, bahkan jantung bapak sudah berlubang, dan lagi banyak sekali sumbatan di pembuluh darah… bagaimana mungkin jantung bapak dibilang lebih sempurna dari jantung saya?”



“ah dasar orang tua gila..” kata orang-orang yang menyaksikan.
Pak tua hanya tersebut dibilang gila..



“Yang Mulia… jantung saya memang berlubang, penuh goresan, bahkan pemuluh darahnya tidak lancar…. Namun pangeran… Goresan-goresan di jantung saya merupakan goresan ketidak adilan orang-orang terhadap saya, goresan-goresan orang yang menghianati saya, goresan-goresan orang yang telah melukai saya, saya membiarkannya berdarah untuk saya sebagai pelajaran hidup saya, sesakit apapun memaafkan sangat mulia dari apapun, lalu lubang di jantung saya adalah karena orang-orang yang saya cintai telah pergi, lubang ini sengaja saya biarkan untuk mereka kembali mengisi lubang itu, saya membiarkan lubang itu untuk orang-orang yang saya cintai yang tak bisa tergantikan dengan apapun atau mungkin orang-orang yang saya cintai tidak akan pernah kembali namun orang-orang baru yang mencintai saya yang akan menutup lobang itu…. Sedangkan pembuluh darah saya yang tersumbat… adalah cobaan, halangan dan rintangan yang saya hadapi, mengais rejeki di jalanan Verona, kedinginan, kepanasan dan kelaparan, bahkan saya sering tidak makan…. Itulah Pangeran.. mengapa jantung saya lebih sempurna dari jantung Pangeran… apakah pamngeran pernah mengalami seperti saya?




Rakyat yang menyaksikan semua tertegun… sang pangeran terdiam..
“Pak tua… bapak berjak mendapatkan 1 peti koin emas”

Terkadang manusia sering merasa angkuh dengan status, bahwa dia adalah sang super power, bahwa dia adalah yang tak sentuh hukum, bahwa dialah yang sempuna, namun yang paling sempurna adalah orang-orang yang telah disakiti, dihianati tetap membalas dengan kebaikan dan berbuat baik.. dan itulah kebaikan abadi..

Life is about choice…
Dedicated to my bleeding heart April 9, 2012

No comments:

Post a Comment