Monday 9 April 2012

California King Bed

Jogjakarta 20-23 Jan 12




Lirik lagu ini terdengar jelas, aku mengikuti setiap baitnya walau aku tidak hapal secara keseluruhan.



Cerita dalam lagu ini adalah dua orang (seperti) sepasang kekasih, yang hidup bersama, tinggal dalam satu rumah, tidur bersama namun mereka merasa sangat jauh satu sama lainnya.



Sangat sedih lagu ini, terutama bait "I've been California wishing on these stars for your heart for me"



Aku menghela napas panjang, tiba-tiba aku melihat seorang ayah berbicara dengan putranya sekitar 9 tahun.



"Pakabar sayang... Give me a kiss" sang anak menatap kaku, mencium pipi ayahnya.



Sang ayah beralih ke putra satunya sekita 6 tahun, dia mengelus-elus kepala pria kecil itu.



"Give your daddy huge"

Sang anak terdiam kaku seolah olah tidak peduli dengan sang ayah. Sang ayah tidak kecewa, dia terus membujuk putranya.



Sang istri berdiri tidak jauh dari pria mungil itu dengan acuh, bahkan dia tidak peduli dengan ayah anaknya.



Sang pria terus berusaha berbicara dengan istrinya. Sepertinya keluarga kecil itu punya masalah.



Aku mengaduk aduk makananku sambil menunggu panggilan penerbanganku ke Jakarta. Sesekali aku masih mencuri pandang ke pria itu. Aku pengen tau ending dari cerita itu.



Sang ayah membujuk pria kecil itu, tapi tetap saja dia membisu dan lari ke pelukan ibunya. Pria dan wanita itu terlihat sangat kaku dan ketika aku menatap pria itu, tepat dia juga menatapku juga. ah malu rasanya pengen tau masalah orang lain.



Aku bukan pengen tau masalah pria itu, tapi aku pengen tau bagaimana pria itu akan menyelesaikan masalahnya.



Pria kecil dan ibunya pergi meninggalkan sang ayah.



"Leon.... Lovy.... Say bye to your dad"



Aku meninggalkan drama keluarga itu, dan masuk ke ruang tunggu. Seperti biasa aku membunuh waktu dengan membaca.



"Hi... May I sit here"



Ternyata pria tadi sudah ada di sebelahku



"Yes please"

"Thank you"

"My pleasure"



Kami berkenalan, pria ini akan pulang ke Jakarta juga. Setelah basa basi dia bertanya padaku.



"Are u married?"

"Not yet"

"Hmm why? It must be Jakarta's men are blind"



Aku tertawa.



"Thank you for your compliment" kataku

"As you see that my married is complicated"

"Sorry I didn't mind to see it, I'm sorry for my......"

"Its ok......"



Aku malu banget ternyata dia tau aku memperhatikan dia dengan keluarganya"



"What are doing here?" Tanyanya

"Vacation for Chinese new year" jawabku



Lantas aku menceritakan tentang kota Jogja, termasuk taman sari, kalo di taman sari ada sumur harapan.



"So what you did in that wishing well?"

"Make a wish" kataku



Dia tersenyum.



"What kind wish that you ask for? Hubby, boy friend?"



Aku hanya tersenyum



"Sofie look.... You just can't make a wish, make a hope, that your charming prince will come, but decide it, if you love someone and he is worth at all, go for it" lanjutnya.



"Like I decide to love my family, my wife my children even so they refuse me, I decide to love em"



Aku terdiam, tiba-tiba teringat satu buku hadiah dari seseorang yang salah satu halamannya:



"Marriage don't die from in-law problems or financial challenges; they die from not having an immune system to handle challenges and differences. They "fight or fight" instead of synergistically communicating.





In this california king bed...

We're ten thousand miles apart

I've been California wishing on these stars for your heart for me

My California king.........



.

No comments:

Post a Comment