“Tarik napas panjang….. rileks…. Tarik napas…. Hembuskan perlahan... tarik napas panjang dari hidung... keluarkan dari mulut.... saya hitung hingga empat... satu... tarik napas.... keluarkan..dua... tarik napas lagi.....tiga..” suara terapis terdengar sangat jernih.
”saya akan mengitung satu hingga tujuh.... pada hitungan ke tujuh.... anda akan tertidur dengan rilek... bayangkan tempat yang paling anda sukai... tempat yang membuat anda tenang” lanjutnya
aku membayangkan tempat yang sangat tenang.... tempat itu adalah sebuat danau buatan di perbukitan ... airnya sangat tenang... udaranya sangat bersih... sejuk.. damai.. tenang.. itu adalah sebuah danau buatan .... danau situgintung.. dibawah kaki gunung gede jawa barat.
”satu.... bayangkan... tempatnya semakin jelas... dua... semakin jelas dalam bayangan anda.. tiga.. empat.... anda melihat burung berkicau... lima... anda merasa sangat bahagia... enam.. anda akan merasa ngantuk dan tertidur... pada hitungan ketujuh.. anda akan tertidur dengan lelap semakin lelap dan merasa sangat bahagia”
samar-samar suara terapis menghilang... aku merasa benar-benar bahagia.. semua beban pikiranku hilang... aku tertawa.. menari... mengikuti suara denting piano... aku belum pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.... merasa di atas awan..
”bayangkan wajah-wajah orang yang anda cintai” lanjutnya..
aku membayangkan wajah kedua orang tuaku, saudara kandungku, ponakanku... aku sangat bahagia.. berada di samping mereka.... serta wajah seseorang yang berada di dalam hatiku
”perhatikan wajah-wajah mereka dengan jelas.. kerutannya... mimiknya... apa yang mebuat mereka sedih?”
aku memperhatikan wajah ayahku... kerutan wajahnya yang menua... aku melihat uban pada rambut ibuku... semakin banyak...
”bayangkan apa yang mebuat mereka sendih karena perbuatan anda”
aku menangis... ayah.. banyak sekali kesalahan ku pada mu... maafkalah aku... ibu.. maafkanlah aku.. aku belum menjadi seseorang yang kalian bisa banggakan.. kakakku.. maaf.. aku terlalu sibuk dengan duniaku... bahkan kadang lupa hari ulang tahunmu.... kekasihku... aku gak pernah tau.. apakah selama ini kamu bahagia bersama ku.. apakah kalian semua bangga dan bahagia memiliki aku?
”bayangkan wajah kekasih-kekasih anda dengan jelas... peluklah mereka”
aku memeluk mereka satu persatu dengan erat.. erat sekali... air mataku mengalir deras...kenapa aku tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya? Alangkah bahagianya aku berada diantara orang-orang yang mencitaiku... menyayangiku.. menginginkanku..
”bayangkan.. wajah-wajah kekasih anda... lama-lama semakin samar..dan samar... seolah olah terhalang oleh kain putih”
wajah mereka semakin samar... dan samar...
”bayangkanlah.... bahwa kekasih-kekasih anda... sedang mengatarkan anda untuk pergi.. pergi selamanya... anda telah dibungkus oleh kain kafan... dan sekarang berada di liang kubur... wajah-wajah sedih kekasih-kekasih anda.... ”
aku menangis... memanggil nama orang tuaku.. kakakku... sekuat-kuatya... tapi mereka tidak mendengar suaraku.... air mataku semakin deras... jangan tinggalkan aku sendiri... aku mohon... aku meraung-raung... namun tidak ada satupun yang mendengar...
”bayangkan... anda telah berada dalam liang lahat.... kemudian.. tanah-tanah berjatuhan diwajah anda.. anda semakin tidak bisa melihat orang-orang yang mengantarkan anda.” suara terapis bergetar...
jantungku semakin keras berdetak.... aku mohon..beri aku kesempatan... beri aku waktu tuhan..
”suara langkah pengantar kubur semakin menjauh... dan anda semakin sendirian dalam kuburan... hening... sepi... sepi sekali... anda belum pernah merasakan kesepian seperti ini...” lanjutnya
aku terdiam.. aku benar-benar merasakan kesepian.... kesepian yang amat sangat dalam.. aku menagis.. semua akal sehatku berhenti bekerja... semua traning motivasi yang biasanya aku ikuti untuk membuat diriku tough tidak bekerja... semua kata-kata semangat hilang dan tak mampu membuatku berhenti menangis... aku tidak pernah menangis seperti ini.. aku tidak pernah merasa sepi seperti ini.. aku tidak pernah sesedih ini...
”bayangkanlah... jika anda diberi kesempatan lagi.... apa yang akan lakukan untuk orang-orang yang anda cintai... bayangkanlah...apa yang anda katakan... bayangkanlah wajah mereka satu persatu... hadirkan bayangan wajah itu dengan jelas... jelas sekali...”
aku membayangkan wajah ibuku.... seseorang wanita yang telah melahirkan aku.. membesarkan aku.. akan kucintai engaku dengan segenap jiwa ragaku.. akan kuturuti semua pintamu... akan kucium kakimu... sebagai permohonan maafku ibu....
”bayangkanlah wajah orang yang anda cintai lagi..”
aku membayangkan wajah ayahku... seorang ayah yang menyayangiku... mencintaiku.. dengan sungguh.. melindungiku..... ayah.. maafkalah semua nakalku... yang sering membuat ayah marah.. dan kecewa.. aku bersujud di depannya.. airmataku semakin deras...
”bayangkanlah wajah-wajah kekasih anda..”
aku menemui seseorang... kekasih hatiku... aku menangis.. apakah selama ini aku bisa membuatnya bahagia... apakah aku pernah membuatnya terluka... apakah dia bahagia bersama ku?? Aku tidak pernah tahu tentang perasaannya... apakah selama ini kesetiaanku, cintaku, perhatianku hidupku sudah cukup membuatnya bahagia? Aku menagis... aku terlalu angkuh . aku terlalu egois.. apakah dia lebih bahagia bersama orang lain?
"Bayangkan.. apa yang paling anda sesali kekita hidup karena anda tidak melakukannya.... bayangkan... apa yang anda sesali ketika hidup karena tidak mengungkapkannya... pada orang-orang yang anda cintai.. apa yang akan anda katakan pada orang-orang yang anda cintai"
”bayangkan mereka semakin menjauh.. menjauh.. dan menjauh.... bayangkan.. bahwa anda berada ditemapt semula... ditempat yang mebuat anda bahagia... rasakan udaranya memenuhi paru-paru anda... anda merasa bahagia.. dan melupakan semua kejadian-kejadian yang baru terjadi.. bayangkan anda merasa penuh cinta... perlahan...anda akan ternagun dengan bahagia... saya akan mengitung satu hingga sepuluh.. pada hitungan kesepuluh anda akan mebuka mata anda dan terjaga... satu... dua.. tiga..” sama-samar suara terapis terdengar...
aku membuka mata dan tersenyum... alhamdullilah.. ternyata aku masih diberi kesempatan hidup...
”sekarang apa yang akan katakan pada orang-orang yang anda cintai”.. lakukanlah selagi anda memiliki kesempatan..”katanya lagi..
Aku langsung membuat planing untuk bertemu orang tuaku dan keluargaku... mungkin bulan depan.. tapi malam ini aku berjanji akan menelpon mereka untuk menanyakan kabarnya...
Aku juga akan menemui kekasih ku...akan ku tanyakan apakah dia bahagia bersamaku... jika kehadiranku membuatnya sedih...membuatnya terluka... aku akan pergi... jika dia merasa bahagia bersama orang lain.. aku akan merelakannya..
Hidup adalah pilihan.... pilihanku adalah membuat orang-orang yang aku cintai merasa bahagia... apakah pilihan anda sama? Apa yang akan anda katakan pada orang-orang yang anda cintai?
Dedicated to all my love...
No comments:
Post a Comment